Minggu, 25 Juni 2023

GA TAKUT NYOBA SKINCARE DAN KOSMETIK BARU, KARENA ADA SKINPROOF

 Hai Guys,


Siapa yang masih suka banget gonta ganti kosmetik atau skincare?

Salah satunya adalah aku, disamping kebutuhan kerja yang biasanya membuat aku mendapatkan kesempatan untuk mencoba produk kosmetik dan skincare baru secara gratis, aku juga masih suka tiba-tiba beli kosmetik dan atau skincare baru kalau kepincut sama iklan-iklan yang lewat di fyp atau kalau misalnya yang kosmpetik yang aku pakai habis dan aku lagi mau coba produk baru.

Di tengah-tengah pengambilan keputusan membeli produk baru itu biasanya aku beli karena tergoda dengan klaim pada iklan produknya yang aku rasa sesuai dengan kebutuhan produk yang aku cari.

TAPI, meski begitu aku ga cuma asal lihat klaim nya  saja, karena banyak juga klaim produk yang menyesatkan alias di lebih-lebihkan pada saat promosinya.

Lalu klaim produk seperti apa yang perlu kita perhatikan?





Cosmetic, Toiletry & Perfumery Association (CTPA) dan Advertising Standard Authority (ASA) mengkategorikan klaim produk kosmetik menjadi 5 kategori, yaitu:

Performance claim, klaim yang berkaitan dengan efek suatu produk seperti “Mengurangi garis halus” atau “Melindungi kulit selama 24 jam”,

Ingredients claim, yang menyatakan kandungan atau kombinasi dari kandungan yang memberikan khasiat tertentu pada produk, misalnya “Mengandung retinol untuk mengurangi kerutan”,

Sensory claim, yang terkait dengan sensasi atau pengalaman sensori saat menggunakan produk, seperti “Membuat kulit terasa halus dan lembut”, atau dapat juga berupa estetika produk sensori, seperti “Roll-on applicator”,

Combination claim, yaitu klaim gabungan dari klaim-klaim tersebut di atas,
Comparison claim, atau klaim perbandingan untuk menggambarkan komparasi produk dengan produk lainnya agar konsumen dapat melihat perbedaan yang signifikan dari keduanya.

Setelah klaim diklasifikasi dan ditentukan, perusahaan kosmetik terkait harus memberikan bukti ilmiah yang dapat divalidasi oleh sumber yang kredibel menggunakan beberapa metode pilihan, seperti sensory property analysis, consumer testing, in vivo clinical/expert assessment, instrumental test, atau in vitro/ex vitro test. 



Di Indonesia sendiri selain perusahaan besar yang mempunyai team R&D yang kompeten biasanya perusahaan kecil atau pelaku usaha kosmetik baru yang belum terlalu paham bagaimana cara melakukan verifikasi pada klaim produk mereka menggunakan researcher profesional seperti Skinproof.

Skinproof, anak perusahaan Arya Noble, yang berfokus pada riset konsumen dan pengujian produk di industri kosmetik, kecantikan, wellness, dan perawatan pribadi, telah memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam melakukan product testing dan consumer research melalui berbagai metode-metode tersebut.


“Dalam industri kosmetik yang sangat kompetitif, klaim produk dapat menjadi alat yang efektif untuk membedakan merek dan menarik perhatian konsumen. Namun, penting untuk memastikan bahwa klaim produk yang dikomunikasikan dapat dibuktikan secara ilmiah karena klaim produk harus digunakan dengan hati-hati dan transparan untuk membangun kepercayaan konsumen,” ujar Theresia Sinandang, Head of Skinproof.

Theresia juga memaparkan bahwa dalam memilih produk kosmetik yang tepat, pertama-tama konsumen perlu mengetahui hal yang sangat mendasar, yaitu kondisi dan permasalahan kulit masing-masing. “Kondisi kulit setiap orang berbeda, sehingga produk yang cocok bagi seseorang mungkin tidak cocok pada kulit orang lain karena kulitnya memiliki kebutuhan yang berbeda. Oleh sebab itu, sebelum memilih produk, penting untuk mengetahui kondisi dan kondisi kulit agar dapat mendapatkan produk yang sesuai,” jelasnya.

Selain itu, konsumen perlu berhati-hari terhadap klaim produk yang terlalu menjanjikan serta membiasakan untuk membaca label produk dengan seksama. “Dengan akses informasi yang tersedia luas saat ini, konsumen bisa mendapatkan sumber informasi yang kredibel untuk mengetahui kandungan kosmetik dan efeknya terhadap kulit dengan sangat mudah. Sehingga dengan mengetahui kandungan kosmetik dan efeknya, konsumen dapat mempertimbangkan dengan baik apakah suatu produk sesuai dengan kebutuhan kulitnya atau tidak, saat membaca label produk tersebut,” tutupnya.

Memilih Produk Kosmetik Sesuai Kebutuhan


Overall aku yang tadinya cuma asal beli-beli aja kalau lihat produk yang klaimnya menarik tetapi belum terverifikasi sekarang jadi lebih aware dan memilih untuk menahan diri untuk enggak asal checkout.

Aku akan melakukan penyelidikan kecil-kecilan terlebih dahulu, misalnya saat aku kehabisan serum wajah dan ingin mencoba produk dan kebetulan melihat iklan lewat di fyp aku akan men-cek kredibilitas brandnya terlebih dahulu, selain itu aku akan cek review-review produk tersebut serta memperhatikan kemasan produk tersebut. Karena menurut skinproof informasi-informasi yang terdapat pada kemasan itu juga bisa membantu memverifikasi uji klinis yang mereka lakukan.



Selain itu aku juga akan sangat menghindari produk dengan kemasan polos yang tidak jelas informasinya seperti pada gambar diatas.

Jadi sekarang udah ga takut lagi deh buat nyobain produk kosmetik atau skincare baru.











GA TAKUT NYOBA SKINCARE DAN KOSMETIK BARU, KARENA ADA SKINPROOF

 Hai Guys, Siapa yang masih suka banget gonta ganti kosmetik atau skincare? Salah satunya adalah aku, disamping kebutuhan kerja yang biasany...